Paris Padamkan Menara Eiffel Sebagai Solidaritas untuk Aleppo

Paris Padamkan Menara Eiffel Sebagai Solidaritas untuk Aleppo
Paris Padamkan Menara Eiffel Sebagai Solidaritas untuk Aleppo
Kota Paris menunjukkan solidaritasnya kepada para korban yang menghadapi konflik di Aleppo, Suriah, dengan mematikan lampu menara kebanggaan kota, Menara Eiffel, pada Rabu malam, waktu setempat. Wali kota Paris Anne Hidalgo mengumumkan pemadaman lampu menara merupakan simbol dukungan bagi warga Aleppo.

“Tindakan simbolik di sebuah bangunan terkenal dunia bertujuan untuk sekali lagi memperingatkan komunitas internasional akan perlunya tindakan segera,” kata Wali Kota Anne dalam pernyataan yang dikutip dari Independent, Kamis (15/12/2016).

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) meyakini pasukan Pemerintah Suriah yang mengklaim telah memukul mundur pemberontak dan menguasai 98 persen Aleppo telah melakukan pembunuhan atas sedikitnya 82 warga sipil serta melakukan sejumlah kekejaman di kota itu. PBB menyebut apa yang terjadi di kota tersebut sebagai sebuah “kehancuran kemanusiaan”.

Ini bukan pertama kalinya Menara Eiffel digunakan sebagai simbol persatuan menyusul peristiwa-peristiwa besar dan tragis. Menara yang dibangun pada 1887 itu sebelumnya diterangi dengan warna pelangi setelah penembakan di kelab gay yang menewaskan 49 orang di Colorado, Amerika Serikat (AS) pada Juni 2016.

Sebelumnya, Eiffel pernah dipadamkan pada Januari 2016 menyusul serangan militan ISIS yang menewaskan 130 orang dua bulan sebelumnya. Pada Maret 2016, bangunan itu kembali dinyalakan kali ini dengan warna bendera Belgia sebagai bentuk solidaritas atas ledakan bom yang menewaskan 26 orang di Brussels.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages